BAB I
KATA PENGANTAR
Makalah sosiologi (Pranata Sosial) tentang “Pranata Ekonomi” akhirnya selesai dengan baik. Ini merupakan salah satu upaya kami dalam berperan menyukseskan kegitan kami dan tugas kami untuk mata kulyah pranata sosial
Secara umum makalah tentang pranata social berisi statemen-statemen yang diharapkan dapat memotivasi mahasiswa aktif dalam belajar. Sehingga konsep yang terdapat dalam makalah dapat dikuasai oleh mahasiswa.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dan bila ada kekurangan kami juga mengharapkan saran ataupun kritik yang bersifat membangun. Atas perhatian demi peningkatan mutu dan kualitas makalah ini kami menghaturkan terima kasih.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PRANATA EKONOMI
Melalui lembaga atau pranata sosial anggota-anggota masyarakat tidak bisa hidup seenaknya. Segala sesuatunya telah diatur menurut norma-norma yang terkumpul dalam lembaga tersebut. Wujud lembaga atau pranata sosial dalam masyarakat antara lain adalah pranata ekonomi :
Pusat pengkajian pranata ekonomi dalam parnata sosial adalah sosiologi ekonomi yang di definisikan sebagai sebuah kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat yanga di dalamnya terjadi intraksi sosial dengan ekonomi.[1]
pertukaran ekonomi yang melingkupi, pasar, sedangkan masyrakat dianggap sebagai “sesutau yang diluar” di pandang sesuatu yang telah ada (given) sebaliknya sosiologi memandang ekonomi sebagai bagain integral dari masyrakat[2].
Pranata ekonomi lahir ketika orang-orang mulai mengadakan pertukaran barang, secara rutin membagi tugas dan mengakui adanya tuntutan dari seseorang terhadap orang lain[3].
kebutuhan akan adanya pranata ekonomi yang mengatur pola perdagangan masi belum mendesak dan tidak penting. Karna pada saat itu tiap-tiap para anggota keluarga umumnya bisa memenuhi kebutuhan secara subsisten dari hasilnya sndiri, sehingga kemungkinan persinggungan dengan kepentingan orang lain nyaris tak ada. Lahir pada saat itu orang-orang mulai membutuhkan sesuatu dari orang lain. Desakan akan kebutuhan barang-barang di luar apa yang dimilikinya menyebabkan warga masyarakat menyadari perlunya untuk mengatur proses pertukaran menurut kaidah-kidah tertentu yang telah di sepakati bersama.
Kaidah yang mengatur masalah produksi, distribusi, pemakaian barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia itulah yang di sebut dengan pranta ekonomi[4].
Atau secara definisi Pranata ekonomi adalah pranata sosial yang menangani masalah kesejahteraan materiil, yang mengatur kegiatan atau cara berproduksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup masyarakat agar semua lapisan masyarakat mendapatkan bagian yang semestinya. Dengan kata lain pranata ekonomi adalah sarana adalah distandarisasi untuk memelihara ketertiban dalam proses produksi dan distribusi barang serta jasa.
Menurut jonathan, yang dimaksud dengan pranata ekonomi adalah sekelompok status social norma umum dan peran relative stbil dan saling berhubungan di sekitar pengumpulan sumber daya produksi dan distribusi barang serta jasa. Proses produksi dan distribusi barang-barang dan jasa yang makin penting dan berbelit-belit adalah factor utama yang melatarbelakangi munculnya pranata ekonomi.
Perkembangan ekonomi masyarakat yang makin konplek, sementara di sisi lain jumlah barang dan jasa yang tersdia relatif terbatas dan bahkan makin langka menyebabkan kehadiran pranata ekonomi yang makin rinci tak lagi bisa di hindari . sepeti sudah banyak di kaji oleh para ahli, misalnya bahaw masyarakat manapun perkembangan ekonomi telah menciptakan pembagian kerja yang makin lama semangkin terspesialisai dan masing-masing pihak pekerjaan memiliki kepentingannya sendiri, produsen berbeda kepentingan dengan konsumen, tuan tanah berbeda kepentingan dengan buruh-buruhnya.
Sepanjang jumlah barang dan jasa yang di butuhkan bagi kelangsungan hidup manusia jumlahnya relative mencukupi dan tiap-tiap masyarakat bisa mudah memperolehnya, setajam apapun perbedaan kepentingan yang ada tidaklah akan menjadi masalah mendesak. Namun karena perbedaan kepentingan acap kali melahirkan perbuatan dan konplik, maka mau tidak mau semuanya harus di atur dalam kaidah-kaidah tertentu yang adil
Didalam masyrakat yang pola hubungannya kontraktual dan impersonal, hubungan ekonomi atau perdagangan sering harus di atur secara formal melalui pranata ekonomi untuk menhindari kemungkinan munculnya perselisihan yang tida k di inginkan, missal undang-undang perburuhan, kebijakn deregulasi, dan semcamnya.
B. PERKEMBAGAN MASYARAKAT DALAM PRANATA EKONOMI
Tingkat keragaman dalam kehidupan sosial manusia adalah penomina umum yang telah di ketahui banyak pihak. Sebagai masyarakat yang terorganisasi secara sederhana dan kecil; sementara sebagia yang lain besar dan sangat konpleks.
Salah satu factor yang membedakan keragaman masyrakat adalah pranata ekonomi yang berlaku di masyarakat itu, semangkin konplek perkembangan dab pembagian kerja masyarkat, semangkin rumit dan lengkap pranata ekonomi yang berlaku.secara rinci, beberapa masyarakat yang di bahas dalam tipe pranata ekonomi adalah sebagai berikut.
1. masyarakat pencari makanan dan pemburu
2. masyarakat hortikultura
3. masyarakat pra kapitalis
4. masyarakat kapiltalis
5. masyarakat sosialis
· Masyarakat pencari makanan dan pemburu
Pada masyarakat taraf ini keluarga dan komunitas kelompok merupakan suatu kesatuan penting, baik dalam produksi maupun konsumsi.pembagian kerja antar anggota keluarga dan kelompok dalam masyarkat pencari makan dan pemburu umumnya di atur oleh perbedaan jenis kelamin.
Kaum pria dengan kekuatan ototnya yang lebih unggul dari kaum wanita bertugas memburu binatng, sedangkan tugas wanita memasak dan mengasu anak.
Di dalam masyarakat primitive, proses pertukaran barang atau barter “penukaran bisu”. Kelompok yang menawarkan barang meletakan pada suatu tempat tertentu dan menunggu sampai ada kelompok lain yang berminat pada barang miliknya. Proses pertukarang barang ini di lakukan tanpa ada pembicaraan antara kelompok masing-masing alias di lakukan secara bisu
· .Masyarakat hortikultura
Masyarakat hortikurtura dibagi menjadi dua. Masyarakat horti kurtura sederhana, mereka umumnya tinggal di daerah hutan lebat.
Masyrarakat hortikultura sederhana bukan sekedar tinggal di hutan saja akan tetapi ada yang sebagian tinggal di desa kecil, yang biasanya terdiri dari 100-200 orang.[5]
System penanaman masyarakat ini yaitu pertanian ladang masyarakat ini telah mampu menghasilkan makanan dalam jumlah yang lebih banyak dari yang dikonsumsi namun kehidupan mereka bukan berarti lebih tinggi standarnya dari masyarakat pemburu pada perkembangan berikutnya masyarakat ini menjadi intensif mereka tak sekedar memperaktekkan system lading berpindah tetapi mereka telah memperaktekkan penggunaan semacam pupuk kandang
Masyarakat hortikurtura intensif, sangat produktif dalam memanfaatkan tanah mereka telah menghasilkan surplus ekonomi yang nyata dan membagi hasil kelebihan yang dimilikinya kepada kelompok lain yang tidak terlibat dalam produksi pertanian.
· Msyarakat pra kapitalis.
Dalam masyarkata pra kapitalis produksi ekonomi di tentukan oleh ke inginan dan pilihan para pemilik kekuatan produksi.[6]
Pranata yang berkembang pada masyarakat pra kapitalis ini adalah feodalisme (Horton dan hunt 1987). Yang dimaksud dengan feodalisme adalah seperangkat lembaga ekonomi dan politik yang berkembang dimasyarakat yang mengalami peralihan dari msyarakat suku kemasyarakat bangsa yang didasarkan atas sejumlah hak dan kewajiban timbal balik.
Pada masyarakat feodal ini seorang raja bersama jumlah punggawannya menjaga keamanan melindung penduduk harta benda dan hak penduduk untuk mengelolah sebidang tanah sebaliknya penduduk memberikan pelayanan yang tulus kepada raja feodalisme berakhir ketika kemajuan perdagangan pertumbuhan kota-kota dan perkembangan Negara kesatuan yang terpusatdan perkembangan masyrakat mangkin komplek pada akhirnya menuntut feodalisme harus ditinggalkan dan masyarakat masuk pada era industralisasi.
· Masyrakat kapitalis
Masyarakat kapitalis adalah masyarakat yang hidup dengan sistem ekonomi yang didasarkan pada pemilikan pribadi atas sarana produkso dan distribusi untuk kepentingan pencarian laba pribadi kearah pemupukan mudal melalui prinsip-prinsip persaingan bebas. Pranata atau kegiatan ekonomi yang paling utama pada masyarakat kapitalis terjadi dipabrik dan dipasar. Barang diproduksi dalam jumlah besar dan diperjual belikan dipasar bebas. Pada masyarakat kapitalis rasionalisasi dan komersialisasi telah mencapai puncaknya, para produsen untuk memproduksi batrang bukan karna pertimbangan manfaatnya tetapi lebih pada kepentingan untuk memperoleh uang.
Menurut sunderson (1993: 112), didalam masyarakat kapitalis modern atau masyarakat industri. Adalah suatu ekonomi produksi untuk dijual atau ekonomi dimana produksi untuk dijual lebih diprioritaskan daripada produksi untuk dipakai.
Didalam nmasyarakat kapitalis, produksi barang berlipat ganda, kekayaan terakumulasi dalam tangan kaum pemilik mudal besar, tetapi masib kaum buruh acap kali malah bertambah buruk.
· Masyarakat ekonomis sosialis.
Masyarakat ini tumbuh karena ketidak puasan dengan berbagai penderitaan, ketimpangan ekonomi dan ketidak adilan sebagai akibat perkembangan industrialisasi dan kapitalisme.
Masyarakat ini lahir dengan tujuan merombrak msyarakat kearah persamaan hak dan pembatasan terhadap hak-hak milik pribadi.
Msyarakat sosialis muncul pada tahun 1917, ketika rusia digoncang refolusi Bolshevik dan menjadi unusofiet. Didalam msyarakat sosialis segenap koordinasi ekonomi termasuk tingkat harga, gaji, dan jenis barang yang diproduksi, serta distribusinya ditentukan oleh suatu badan sebagai pusat perencanaan biasanya hal ini dilakukan oleh Negara. Pemilik pribadi hamper ditiadakan kecuali barabg-barabg konsumsi [7]
C. FUNGSI PRANATA EKONOMI
Secara umum, fungsi manifes pranata ekonomi adalah mengatur hubungan antar pelaku ekonomi dan meningkatkan produktivitas ekonomi semaksimal mungkin. Pranata ekonomi berfungsi mengatur distribusi serta pemakaian barang dan jasa yang diperlukan kelangsungan hidup manusia. Derajat kerumitan penagturan yang dlakukan prantan ekonomi antar berbagi masyarakat mungkin berbeda, tetapi intinya sama, yaitu selalu berkaitan dengan pengaturan barang dan jasa yang di perlukan masyarakat.
Dalam buku Abdul wahid, Idat, dkk. Pranata Sosial Dalam Masyarakat Sunda. Jakarta 2003.: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Funsi ekonomi secara rinci di sebutkan sebagai berikaut:
· Memelihara ketertiban,
· Mencapai consensus,
Kehadiran pranata ekonomi di dalam kehidipan mayarakat tidak selalu menjamin bagi terciptanya ketertiban dalam berbagai kegiatang usaha yang dil;akukan antar pelaku ekonomi. Horton dan Hunt (1987) mencatat berbagi akibat yang tidak di rencanakan dari kiprah lembaga ekonomi yaitu
a. Kemungkinan kehadiran pranata ekonomi merusak kebudayaan tradisional. Kebiasan pemilik hak atas tanah, dan banyak lagi kehidupan yang telah mapan mengalami prubahan akibat perkembangan industri .
b. Kehadiran pranata ekonomi menyebabkan timbulnya anomi (kekaburan norma) dan alienasi (rasa keterasingan) di natar para pelaku ekonomi. Studi yang di lakukan Marx, misalmnya, menemukan bahwa akibat industrialisasi di dalam masyrakat kepitalis telah menyebabkan kaum buruh terasing dari dirinya sendiri, dari teman kerjanya, dari barang yang produksinya, dan terasing dari pekerjaannya.
c. Meningkatnya kegiatan ekonomi dalam banyak hal telah menyebabkan timbulnya kerusakn lingkungan. Pencemaran dan kerusakan ekologis hutan, misalnya terjadi di mana-mana akibat ekploisasi yang berlebihan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi
BAB III
PENUTUP
D. KESIMPULAN
Sebagi kesimpulan dari pernyataan di atas tentang pranata ekonomi dapat kami simpulkan bahwa dalam pranata ekonomi banyak elemen, yang terkonsep di dalamnya antara lain adalah definisi pranata ekonomi, unsure-unsur masyrakat dan tipe pranata ekonomi, dan yang terakhir adalah funsi dalam pranata ekonomi serta akibat-nya.
pranata ekonomi adalah Kaidah yang mengatur masalah produksi, distribusi, pemakaian barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia itulah yang di sebut dengan pranta ekonomi
tipe masyarakat ekonomi yaitu sebagi berikut:
masyarakat pencari makanan dan pemburu
masyarakat hortikultura
masyarakat pra kapitalis
masyarakat kapiltalis
masyarakat sosialis
Funsi ekonomi secara rinci di sebutkan sebagai berikaut:
- Memelihara ketertiban,
- Mencapai consensus,
- Meningkatkan produksi ekonomi semaksimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulwahid, Idat, dkk. Pranata Sosial Dalam Masyarakat Sunda. Jakarta 2003.: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Soerjono Soekanto, 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers
Narwoko Dwi-Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan, Edisi Kedua, Kencana Jakarta
Prof. Dr. Damsar, Pengantar sosiologi ekonomi, kencana, Jakarta,2009
Sanderson Stephen K, Makro Sosiologi, Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial,Edisi ke Dua, Raja Wali Pers, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
[1] Prof. Dr. Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, Kencana, Jakarta,2009,Hal.11
[2] Prof. Dr. Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, Kencana, Jakarta,2009,Hal.46
[3] Narwoko Dwi-Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan,Edisi Kedua,Kencana Jakarta,2007.,Hal.287
[4] Ibid.
[5] Sanderson Stephen K, Makro Sosiologi, Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial,Edisi ke Dua, Raja Wali Pers, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, Hal.92
[6] Sanderson Stephen K, Makro Sosiologi, Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial,Edisi ke Dua, Raja Wali Pers, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, Hal.113
[7] Narwoko Dwi-Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan, Edisi Kedua, Kencana Jakarta, 2007, Hal.296
[8] Abdulwahid, Idat, dkk. Pranata Sosial Dalam Masyarakat Sunda. Jakarta 2003.: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Hal.78
Tidak ada komentar:
Posting Komentar